Senin, 09 Agustus 2010

me and myself

blackmetal music

Black Metal merujuk kepada muzik yang mempunyai ciri-ciri khusus. Diantaranya adalah ia mencemuh semua ugama kecuali pagan. Oleh itu Black Metal boleh dianggap sebagai muzik keugamaan pagan.
Dengan itu sebarang dakwaan bahawa muzik Black Metal tidak mencemuh ugama meletakkan kelompok yang sedemikian terkeluar daripada Black Metal. Sementara yang mendakwa mereka merupakan pengikut Black Metal meletakkan diri mereka terkeluar daripada semua jenis ugama.
Pada 23 Januari 2006, Jawatankuasa Muzakarah Fatwa Kebangsaan Malaysia telah memutuskan bahawa aliran muzik Black Metal dikategorikan sebagai ajaran sesat dan boleh menjejaskan akidah mereka yang mengamalkannya.

[] Sejarah Black Metal

Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, satu daripada tokok terkenal di Norwegian adalah Øystein Aarseth, lebih dikenali sebagai Euronymous, pemain gitar Mayhem.
Keadaan itu amat anti-Kristian: ia menegaskan bahawa matlamatnya adalah menghilangkan pengaruh Kristian dan semua ugama bukan Scandinavian daripada kebudayaan Norwegian dan mengembalikan negara tersebut kepada asas Norse. Salah satu daripadanya, mempunyai kaitan dengan NSBM), termasuk unsur anti-Semitism berterang-terangan. Pergerakan ini dipengaruhi oleh 'Inner Circle', yang dianggotai oleh Aarseth dan beberapa sahabatnya, daripada bilik bawah tanah kedai rekod Aarseth, Helvete (Hell). Lokasi tersebut turut mempunyai studio rakaman, di mana rekod yang dihasilkan oleh Mayhem dan beberapa kumpulan muzik lain yang terikat dengan label bebas Aarseth, Deathlike Silence Productions. Matlamat yang dinyatakan bagi Deathlike Silence merupakan "menerbitkan rekod oleh kumpulan pemuzik yang merupakan kebangkitan kejahatan dalam bentuk paling sempurna.."
Sekitar masa ini, terdapat beberapa kes pembakaran yang ditujukan kepada gereja Kristian yang kebanyakannya berusia beratus-ratus tahun, dan secara umum dianggap sebagai mercu tanda penting—yang kelompok Aarseth didakwa menggalakkannya, jika pun tidak melakukannya. Sasaran Gereja yang paling terkenal merupakan gereja Fantoft Stave, Norway, yang dibakar oleh seorang ahli kelompok dalaman Euronymous; yang merupakan ahli kumpulan tunggal Burzum, Varg Vikernes, atau "Count Grishnackh", yang juga bermain gitar bass bagi Mayhem. Peminat Black metal turut menggempur kumpulan "death metal" terkenal lain yang melawati negara mereka atau dalam negara berjiran, berasaskan mereka tidak cukup "setan". Ramai yang mengingati persaingan hebat antara death metal Sweden dan Norwegian black metal.

[] Ciri-ciri Black Metal

Ciri-ciri Black Metal termasuk yang berikut:
  • Gitar kencang dengan petikan tremolo.
  • Lirik yang berbentuk memuja setan, Pagan, atau bertema okkult yang blaspheme Christianity. Kumpulan muzik seperti Kumpulan Slayer, Landser, Deicide, Death's Head, dan Immolation bertindan lirik seperti black metal tetapi ditakrifkan dari segi muzik kepada death metal (Immolation, Deicide), thrash metal (Death's Head, Slayer), atau Rock Against Communism (RAC) (Landser, Intimidation One).
  • Bunyi gitar agak lemah atau bunyi gitar yang agak kuat, biasanya tidak berbunyi sederhana.
  • Keluaran terhad dengan sengaja sebagai kenyataan terhadap muzik utama dan/atau menunjukkan mood muzik, untuk mencipta suasana. Kesan 'kurang pengeluaran' sering kali dicapai dengan menghilangkan frekuensi tinggi dan rendah, meninggalkan jalur bunyi pertengahan.
  • Pukulan dram yang laju, garang, seringkali dengan hentaman kuat. Di waktu lain pula, dram dipukul perlahan dan diiringi dengan nada kosong dan kering — terutamanya bagi kesan suasana muzik.
  • Keyboard eletronik digunakan sekali-sekala. Setting violin, organ, dan choir biasa digunakan, bagi menghasilkan muzik seperti okestra atau seperti kathedral. Sesetengah kumpulan pula cenderung menggunakan keyboard secara kerap, samada sebagai peralatan malah asas keseluruhan bunyi mereka. Ia biasanya diletakkan di bawah label simfoni black metal.
  • Suara yang nyaring dengan herotan.
  • Peralatan muzik perkussion yang laju.
  • Suasana sejuk, gelap, sedih, muram dan samar.

punk not die

Punk merupakan sub-Budaya Yang lahir Di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Asithi awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan Oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, sejak Tahun 1980-an, saat punk merajalela Di tengah wesel ekspor, golongan punk Dan skinhead seolah-Olah menyatu, KARENA mempunyai semangat Yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik Pemakaian lahir Danijel Yang Di Mutasi Tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik. Punk juga Bisa Hidup berarti ideologi Aspek sosial mencakup Politik Yang Dan.

Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Gerakan Anak muda Yang Dibuat diawali Anak-anak Kelas pekerja Artikel Baru Segera merambah Suami Yang tengah wesel ekspor mengalami masalah keuangan Dan Ekonomi Yang Dibuat Oleh dipicu kemerosotan para tokoh Politik moral Yang memicu tingkat pengangguran kriminalitas Dan Yang Tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak. Punk berusaha menyindir para penguasa caranya Artikel Baru Sendiri, tidak aktif lagu-lagu Artikel Baru Dan lirik musik namun terkadang kasar Sederhana Yang, mengalahkan Dan Yang menghentak cepat Perdana.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak Yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer Dan KARENA perusuh Di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan Lem berbau tajam untuk Artikel mengganti bir Oleh Yang Tak terbeli mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal. Banyak pula KARENA Yang merusak citra punk mereka USING Yang banyak berkeliaran Di jalanan Dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker. Fashion Punk lebih terkenal USING Hal Yang dikenakan Dan Yang perlihatkan tingkah laku mereka, seperti potongan rambut Mohawk ala suku indian, dipotong ala feathercut Danijel Dan Artikel Baru diwarnai warna-warna Terang yang, sepatu sepatu, rantai spike Dan, Jaket Kulit, celana jins ketat Dan Yang baju lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh Dan Kelas USING kriminal rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak mengira bahwa Yang Orang Yang berpenampilan seperti sudah layak untuk Artikel ITU disebut sebagai punker.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Punk juga merupakan perlawanan berlangganan My Gerakan Anak muda Yang USING berlandaskan keyakinan kita bisa melakukannya sendiri. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama. Penilaian punk ada posting dalam suatu masalah dapat dilihat lirik-lirik tidak aktif lagunya bercerita Tentang Politik Yang masalah, Lingkungan Hidup, Ekonomi, ideologi dan Jaksa bahkan Agama masalah sosial.

hardcore music


Munculnya musik Hardcore pada tahun 1970-an.Hardcore awalnya berasal dari musik punk, ada 3 Band yang awalnya membentuk aliran musik hardcore ini. Musik Hardcore ini juga banyak disebut sebagai musik underground karena kebanyakan komunitas musik ini tidak dipublikasikan ke masyarakat dan khlayak luas. Orang tidak akan mengenal siapa sajayang ada di musik Hardcore ini karena tidak mempunyai karakter yang subjektif, musik punk disini dapat dipublikasikan dan dapat dikenal dari ciri khas dan gaya - gaya mereka. dan dikomunitas Hardcore ini tidak memandang profesi siapa dan darimana asal serta umur orang itu.




Di aliran musik ini terdiri dari 3 Band yang mendirikannya, Pertama yaitu Bad Brain yang menyebarkan aliran Hardcore dengan mengadakan konser - konser disebagian kota, sehingga musik Hardcore dapat dikenal oleh khalayak dan masyarakat luas.




Kemudian yang kedua yaitu ada Bad Flag, mereka membentuk aliran ini dengan merubah aransemen lagu step - step menjadi lebih cepat, sehingga Hardcore mempunyai karakter musik sendiri.




dan ketiga adalah Minor Threat pada Band ini yang membedakan antara musik Punk dan Hardcore dengan menyerukan straight age pada komunitasnya yaitu dengan mengajak komunitas Hardcore untuk hidup lebih positif karena pada era tahun 1970-an tersebut banyak pemuda yang menyukai aliran punk yang meninggal dunia dengan sia - sia dikarenakan Narkoba. Minor Threat mengajak bahwa Hardcore yang beraliran keras bukan berarti harus memakai dan menggunakan Narkoba. Straight Age yang kemudian pecah menjadi 2 bagian,yaitu bagian positif yaitu pengikut dari Vegetarian sampai tidak yang merokok, sedangkan bagian yang Negatif kebalikannya.

sejarah music underground

Kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gipsy (Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten.
Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70an. Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih liar dan exstrem untuk ukuran zamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu2x yang dimainkan band- band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP.
Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarah namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log jugalah yang membidani lahirnya label rekaman rock yang pertama di Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah album ketiga God Bless, “Semut Hitam” yang dirilis tahun 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.
Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak muda sedang mengalami demam usik thrash metal. Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band2x yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota2x besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut.
UNDERGROUND VS IDEALISME
Kata underground periode tahun 90-04 sempat naik daun, dan jadi basis sayap kiri bagi kalangan musisi independen. Di Bandung basis kelompok musisi indie, kata underground diterjemahkan sebagai bawah tanah, dengan arti khusus kebebasan buat berkarya.
“Kami menyebut underground sebagai spirit bermusiknya. Di Bandung underground nggak ada yang istilah paling hebat. Jadi, semua bersaing. Semua memiliki kubu dan massa masing-masing. Beda dengan di Jakarta, dulu ada satu grup yang menjadi pimpinan underground. Di Sukabumi juga begitu, kata salah satu penyiar Radio MGT FM Bandung. Karena kata underground sering diartikan salah kaprah, maka bagi sebagian musisi, kata underground diartikan sebagai band-band pembawa lagu-lagu keras, “wah yang ngomomg kayanya blom lulus buat jadi musisi nih” tapi buat banyak musisi lainnya, underground bisa diisi segala macam jenis musik, selama mereka belum masuk pada major label.
Banyak band2x yang sekarang bernaung di major label, background aslinya adalah band indie juga. toh buat mereka ga ada masalah dengan penggemar panatik mereka ketika masih band indie, apa yang dicapainya sekarang adalah titik kesuksesan berkarir, soalnya kita sedang di dalam ruang lingkup rezeki kalau memang kita bisa masuk ke major label knapa ngga kita manfaatin semaksimal mungkin bukan berarti indie label ngga ngejanjiin masa depan yang bagus. ini tinggal soal peluang yang harus atau ngga diambil sama sekali.
Aliran musik dalam underground bisa sangat beragam, mau yang load voice, midlle voice sampai yang kalem pun itu bisa, yang penting semangat dalam pembawaan nya aja yang jangan di lupain. soalnya semangat / spirit ini lah yang paling penting “UNDERGROUND SPIRIT”. ambil contoh, ketika kita mendengarkan beberapa buah lagu : return of zelda-system of a down, enter sandman-metallica dan american idiot-green day. Yang kita tahu ke tiga lagu tsb sama2x load voice, sama2x dimainkan dengan peralatan musik yang ga jauh beda jenisnya, tapi kalo kita telisik lebih dalam pasti ada banyak perbedaan yang mencolok dari ke tiga nya, apalagi kalo bukan pembawaan ama spiritnya. Hal ini juga lah yang dapat membedakan jenis musik dan aliran apa yang mereka mainkan. Begitu pula dengan undergound, klo selalu di deskripsikan dengan musik yang keras, tentunya itu salah besar.
Namun memang underground lebih dekat dengan jenis musik metal. Jenis musik ini memang jauh dari incaran perusahaan rekaman besar yang, yang biasa disebut major label. Bahkan ada pendapat agak ekstrem, “Kalau band indie masuk major label, pasti konsep bermusiknya jadi beda, karena harus disesuaikan dengan pasar, dan tak dapat beridealis ria lagi.
Pendapat inilah yang ditolak oleh Beng-Beng, Jun Fan Gung Foo dan Noin Bullet dari Bandung. Noin Bullet yang memainkan musik ska-core, awalnya memang indie label, namun kini masuk lingkaran major label Warner Music Indonesia. “ Tapi musik kami tak berubah. Semua lagu yang kami jual dengan indie label, langsung diedarkan lagi oleh Warner, dengan label Warner Music Indonesia. Tanpa berubah, tanpa didikte siapapun, “ kata Chairul, gitaris Noin Bullet. Bersama Beng-Beng, ia curiga, jangan-jangan anak-anak indie banyak iri, karena Pas, Noin Bullet dan beberapa band indie lainnya bisa masuk major label, sementara mereka belum. http://www.newsmusik.net/
Ngomong2x soal idealisme, sebagian besar band2x indie mengusungnya baik dalam karya lagu, pementasan bahkan ada yang membawa idealisme tersebut dalam kehidupannya sehari - hari. Macam2x jenis idealisme yang di usung band2 indie tsb, diantaranya : Idealis terhadap isu anti kemapanan, Idealis terhadap isu anti major label, Idealis terhadap isu sosial, politik dan ekonomi bahkan ada yang lebih extrem yaitu Idealis dengan atheisme atau tidak percaya terhadap adanya Tuhan. Cuman untuk point yang ke empat ini kita akan sangat sulit untuk menjumpainya.
Banyak band-band indie yang sejak awal sudah idealis salah satunya alergi sama major label, dan tak mau menawarkan lagu2x karyanya ke sana. Padahal banyak contoh menarik tentang band-band indie yang masuk major label, seperti Netral, Pas, Jun Fan Gung Foo dan Sucker Head.
Berikut adalah sebagian kecil band2x indie asli made in bandung yang mungkin dapat gw inget, yang eksistensinya masih dapat kita jumpai :
Jack and the four man, Koil, Polyester embassy, The tomato, Rocket rocker, Alone at last, Closehead, Mobil derek, Disconnected, The s.i.g.i.t, Mocca, Tcukimay, Pure saturday, A stone A, Retrieval, Restless, Hellgods, Jeruji, Laluna, Maymelian, Burgerkill, Bak sampah dll
Akhirnya, dalam keluarga underground alias independen itu, ada jenis musik yang beragam : industrial-techno, hardcore, brutal death metal, punk, hardrock, ska, alternative, black metal dan lainnya.

UNDERGROUND VS INDIE

Indie Indonesia Era 2000-an
Bagaimana pergerakan scene musik independen Indonesia era 2000-an?
Kehadiran teknologi internet dan e-mail jelas memberikan kontribusi besar bagi perkembangan scene ini. Akses informasi dan komunikasi yang terbuka lebar membuat jaringan (networking) antar komunitas ini semakin luas di Indonesia. Band-band dan komunitas-komunitas baru banyak bermunculan dengan menawarkan style musik yang lebih beragam.
Trend indie label berlomba-lomba merilis album band-band lokal juga menggembirakan, minimal ini adalah upaya pendokumentasian sejarah yang berguna puluhan tahun ke depan. Yang menarik sekarang adalah dominasi penggunaan idiom indie dan bukan underground untuk mendefinisikan sebuah scene musik non-mainstream lokal. Sempat terjadi polemik dan perdebatan klasikmengenai istilah indie atau underground ini di tanah air.
Sebagian orang memandang istilah underground semakin bias karena kenyataannya kian hari semakin banyak band-band underground yang sell-out, entah itu dikontrak major label, mengubah style musik demi kepentingan bisnis atau laris manis menjual album hingga puluhan ribu keping. Sementara sebagian lagi lebih senang menggunakan idiom indie karena lebih elastis dan misalnya, lebih friendly bagi band-band yang memang tidak memainkan style musik ekstrem. Walaupun terkesan lebih kompromis, istilah indie ini belakangan juga semakin sering digunakan oleh media massa nasional, jauh meninggalkan istilah ortodoks `underground’ itu tadi.
Ditengah serunya perdebatan indie/underground, major label atau indie label, ratusan band baru terlahir, puluhan indie label ramai- ramai merilis album, ribuan distro/clothing shop dibuka di seluruh Indonesia. Infrastruktur scene musik non-mainstream ini pun kian established dari hari ke hari. Mereka seakan tidak peduli lagi dengan polarisasi indie-major label yang makin tidak substansial. Bermain musik sebebas mungkin sembari bersenang-senang lebih menjadi panglima sekarang ini.
[brigezisback.wordpress.com]
Punya uneg2, idealisme atau sekedar cerita disekitar dunia musik? kirimkan ke Redaksi Pojok Simphony dan kami akan membantu menyuarakan opini kamu !